Pamekasan – Proyek pembangunan Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan, dibangun dengan konsep semi modern.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Prasana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Muhammad Reva seputar pembangunan pasar palawija yang terletak di Jl Ronggosukowati, Kolpajung, Pamekasan.
“Pasar Kolpajung tersebut akan dibangun dengan konsep semi modern dengan menggunakan langgam tradisional. Konsep ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kabupaten Pamekasan,” kata Muhammad Reva, Senin (5/6/2023).
Pemilihan konsep tersebut bukan tanpa alasan, sebab hal itu sudah dilakukan melalui beragam kajian, termasuk di antaranya studi visibilitas. “Visibilities study kita menajamkan kajian bahwa cocoknya disini (Pasar Kolpajung), memang pasar semi modern,” ungkapnya.
“Termasuk juga dari segi utilitas (kelengkapan data dukung yang menjadi fasilitas penunjang aktivitas atau azaz manfaat) dan penataan ruang dan pengelolaan sampah. Pasar Kolpajung sesuai dengan kaidah pasar modern, sekalipun konsepnya semi modern,” imbuhnya.
Hanya saja konsep tradisional tetap dipertahankan, terlebih Pasar Kolpajung memang dikenal sebagai pusat palawija di Pamekasan. “Kami tetap mengadopsi langgam lokal, atap-atapnya kearifan lokal yang masih kita gunakan, sehingga masih ada karakteristiknya,” jelasnya.
Sebelumnya Bupati Pamekasan, Badrut Tamam sangat berharap daerah yang dipimpinnya bisa memiliki pasar tradisional representatif sekaligus menjadi pusat perekonomian masyarakat.
Hal tersebut disampaikan seiring dengan pelaksanaan proyek pembangunan Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan, yang secara resmi sudah mulai dikerjakan sejak Rabu (31/5/2023) lalu.
Pasar tradisional yang sempat terbakar pada 2015 silam, mulai dibangun dengan anggaran sebesar Rp 81,7 miliar yang bersumber dari dana pemerintah pusat.
Sementara untuk masa pembangunan mega proyek Pasar Kolpajung Pamekasan, dijadwalkan digelar selama 360 hari atau dalam rentang waktu satu tahun kedepan.
